SOLOPOS.COM - Ahmad Mufid Aryono (Istimewa/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Beberapa hari lagi muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah digelar di Kota Solo. Aneka persiapan telah dilakukan. Muktamar yang sedianya dilaksanakan dua tahun lalu ditunda karena pandemi Covid-19.

Penyelenggaraan muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah pada tahun ini memunculkan semangat baru dalam persiapan maupun hal lain yang akan menjadi hasil muktamar.

Promosi Mendamba Ketenangan, Lansia di Indonesia Justru Paling Rentan Tak Bahagia

Hiruk pikuk persiapan dilakukan panitia di tingkat pusat maupun daerah. Panitia mempersiapkan semua hal agar pelaksanaan musyawarah tertinggi di persyarikatan Muhammadiyah itu sukses dan lancar.

Persiapan mencakup di arena muktamar, Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta, dan di luar arena muktamar. Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah selalu dimeriahkan kehadiran penggembira.

Mereka membutuhkan tempat menginap. Kehadiran mereka tentu membangkitkan persiapan di banyak lokasi untuk menampung mereka.  Kehadiran para penggembira ini memberikan kesan berbeda bagi organisasi kemasyarakatan Islam di Indonesia tersebut.

Para penggembira ini jumlahnya melebihi peserta muktamar. Panitia harus menyambut mereka dengan baik dan jangan sampai membuat para penggembira kecewa.

Sejumlah fasilitas milik pemerintah maupun swasta di luar Muhammadiyah disiapkan untuk para penggembira muktamar kali ini. Pemerintah daerah di Soloraya tanggap dengan memberikan pelayanan kepada peserta dan penggembira muktamar.

Perbaikan aneka fasilitas publik, penyediaan dan perbaikan sarana transportasi, serta fasilitas gratis masuk objek wisata di daerah yang didatangi para penggembira adalah sebagian dari respons pemerintah daerah atas muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah.

Semua itu demi memberikan layanan maupun fasilitas maksimal kepada para tamu yang berdatangan dari seluruh Indonesia dan mancanegara. Yang menarik dari muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah di Kota Solo tahun ini adalah penggunaan fasilitas milik warga nonmuslim untuk panitia dan penggembira muktamar.

Ini sesuatu yang membanggakan sekaligus menggembirakan. Toleransi yang sesungguhnya disajikan dalam pelaksanaan muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah di Kota Solo. Pendeta Gereja Kristen Jawa (GKJ) Manahan, Kota Solo, Retno Ratih Suryaning Handayani, mengatakan memberikan pelayanan kepada para penggembira muktamar merupakan bagian dari kerja sama antarumat beragama.

Ini langkah nyata bertoleransi antarumat beragama. Berbeda agama bukan halangan untuk saling membantu pada saat kekurangan fasilitas. Pemberian bantuan demi kemanusiaan memang tak boleh memandang identitas suku, agama, ras, dan golongan.

Memberikan bantuan dalam perspektif kemanusiaan tak perlu melihat latar belakang agama atau suku. Ini adalah impresi sangat kuat bahwa Kota Solo yang dibangun oleh keberagaman memang meniscayakan bekerja sama di dalam keberagaman itu.

Ini bisa menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengembangkan toleransi di Indonesia. Jangan lagi merasa paling benar dan paling baik, justru dengan membantu sesama yang berbeda agama bisa menjadi perilaku sehari-hari masyarakat di Kota Solo dan sekitarnya.

Pengelola GKJ Manahan, yang lokasinya tidak jauh dari Stadion Manahan, lokasi pembukaan muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah, memindahkan kegiatan gereja pada Sabtu pagi atau bersamaan dengan pembukaan muktamar ke lain waktu.

Pengelola GKJ Manahan menyediakan sebagian bangunan gereja untuk tempat beristirahat bagi para penggembira muktamar dengan berbagai fasilitas lengkap yang dibutuhkan penggembira.

SD Kristen Kalam Kudus yang lokasinya berseberangan dengan Stadion Manahan juga menyediakan 22 ruang kelas yang bisa menampung sekitar 200 orang untuk menampung para penggembira muktamar yang ingin beristirahat.

Menggembirakan

Dua contoh toleransi itu merupakan praksis nyata yang harus terus digaungkan di masyarakat. Perbedaan pandangan atau keyakinan tidak menjadi rintangan untuk berbagi pada misi kemanusiaan seperti pelaksanaan muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah.

Peminjaman fasilitas milik lembaga keagamaan non-Islam sekaligus penyediaan fasilitas itu oleh pengelolanya agar bisa dimanfaatkan oleh warga Muhammadiyah dan Aisyiyah adalah praksis yang menggembirakan di Indonesia, di tengah banyak kasus intoleransi yang berbasis perbedaan pandangan dan klaim sebagai yang paling baik di antara yang lain.

Jangan sampai ketulusan sebagian warga untuk membantu sesama ini disalahartikan dan kemudian memunculkan kegaduhan yang mengancam toleransi dalam keberagaman, terlebih karena perbedaan agama. Masyarakat bisa belajar dari toleransi yang sesungguhnya itu sebagai bagian dari kejujuran sesame umat manusia, bahwa di dunia ini manusia harus saling tolong-menolong.

Sesama manusia harus saling membantu pada saat seseorang mengalami kesusahan. Bahwa hakikat manusia tidak bisa berdiri sendiri, harus saling memahami dan menghormati antarmanusia, meskipun itu berbeda keyakinan, beda pandangan, maupun berbeda semuanya.

Cermin toleransi yang diperlihatkan pengelola GKJ Manahan dan SD Kristen Kalam Kudus di Kota Solo kepada panitia maupun penggembira muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah itu adalah langkah kecil yang harus kita persering, terutama di Kota Solo, dalam kontek memberikan pelayanan kepada sesama manusia.

Ini adalah sebagian langkah kecil dari pelaksanaan muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah dalam memajukan dan mencerahkan Indonesia sesuai tema muktamar tersebut, yaitu Memajukan Indonesia, Mencerahkan Sesama.

Selamat datang para peserta maupun penggembira muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah di Kota Solo dan Soloraya pada umumnya. Silakan menikmati seluruh fasilitas maupun pelayanan yang diberikan panitia dan pemerintah daerah.

Sampaikan dan kabarkan keramahan warga Kota Solo, keramahan di dalam keberagaman, keramahan tanpa memandang status dan identitas, kepada kawan dan kerabat yang belum bisa datang ke Kota Solo. Kabarkan toleransi yang menggembirakan itu dan sebarkan praksis baik tersebut di seluruh Indonesia.



(Esai ini terbit di Harian Solopos edisi 12 November 2022. Penulis adalah wartawan Solopos Media Group)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya