SOLOPOS.COM - Ilustrasi imunisasi polio pada anak. (Dok Solopos)

Seorang bocah perempuan berusia enam tahun di Kecamatan Manisrenggo, Kabupaten Klaten, positif terinfeksi virus polio. Ia kini menjalani terapi untuk penguatan kaki yang melemah karena terinfeksi virus penyebab polio.

Terungkapnya kasus polio di Kabupaten Klaten setelah anak perempuan itu mengalami demam empat hari sepulang dari rumah kerabatnya di Kabupaten Sampang, Pulau Madura, pada Desember 2023.

Promosi Antara Tragedi Kanjuruhan dan Hillsborough: Indonesia Susah Belajar

Bocah perempuan tersebut berada di Sampang selama 1,5 bulan. Setelah empat hari tinggal di rumah bareng orang tuanya di Kabupaten Klaten, ia tiba-tiba demam tinggi.

Tak lama setelah demam turun ia mengalami penurunan kekuatan pada kaki atau mengalami kelumpuhan. Keluarganya langsung membawa sang bocah ke RSUP dr. Sardjito Yogyakarta. Pada 20 Desember 2023, keluar hasil pemeriksaan laboratorium yang menyatakan bocah tersebut positif terinfeksi polio.

Temuan kasus polio itu direspons Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten. Mereka bergerak mengambil sampel feses 30 anak sehat di sekitar tempat tinggal bocah yang dinyatakan positif terinfeksi virus polio itu.

Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten juga terus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah dan Kementerian Kesehatan. Bocah warga Kecamatan Manisrenggo yang terinfeksi polio itu sudah pernah diimunisasi, tetapi tidak lengkap.

Langkah yang sama dilakukan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur mengecek kesehatan anak-anak di Sampang di sekitar lokasi yang pernah ditinggali bocah perempuan tersebut.

Dalam urusan penyakit menular, respons cepat sangat penting mencegah penyebaran ke orang lain. Jika lambat merespons, virus akan berubah menjadi wabah seperti yang terjadi saat pandemi Covid-19 pada awal 2020.

Dalam kasus polio di Kabupaten Klaten,  langkah cepat Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten harus diapresiasi. Mereka bergerak cepat mengecek feses puluhan anak lainnya begitu mendapat informasi tentang temuan kasus polio di wilayah itu.

Langkah cepat Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten didukung Kementerian Kesehatan yang segera memberikan imunisasi polio kepada 118.650 anak di kabupaten itu yang berusia 0—7 tahun.

Mengutip laman idai.or.id, vaksin polio oral (OPV) diberikan saat usia dua bulan, empat bulan, enam bulan, dan 18 bulan. Sedangkan vaksin polio suntik (IPV) diberikan pada usia dua bulan, empat bulan, 6-18 bulan, dan 6-8 tahun.

Apabila imunisasi terlambat diberikan tidak boleh diulang dari awal, tetapi dilanjutkan dan dilengkapi sesuai jadwal, tidak peduli berapa pun interval keterlambatannya.

Mobilisasi dukungan menjadi sangat penting agar program imunisasi massal berhasil mencakup seluruh anak sasaran hingga 100%. Sosialisasi kepada orang tua, sekolah, dan keluarga sangat penting.

Makin cepat imunisasi massal terlaksana tentu makin baik dalam pencegahan penularan virus polio. Kesadaran bersama tentang urgensi imunisasi lengkap untuk semua anak dan pembudayaan perilaku hidup bersih dan sehat harus terus dikuatkan dan ditingkatkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya