SOLOPOS.COM - Kelompok pendukung Persis Solo, Ultras 1923, membentangkan spanduk sambil menyalakan flare di kawasan Jembatan Tirtonadi, Jumat (4/6/2021) malam. Aksi tersebut menjadi penyemangat awal bagi Persis Solo yang akan bertarung di Liga 2 2021. Ultras berharap Persis dapat naik kasta dengan titel juara Liga 2 sebelum tim berusia satu abad pada 2023. (Istimewa)

Tanggal 8 November 2023 menjadi momentum penting bagi Persis Solo. Hari itu klub sepak bola yang berbasis di Kota Solo dan menjadi kebanggaan warga Soloraya itu berumur 100 tahun.

Seabad sudah Persis Solo menjadi ikon Kota Solo di sektor olahraga dan menjadi kebanggaan warga Soloraya, bukan hanya warga Kota Solo. Seabad jelas umur yang panjang, melampaui beberapa generasi dan zaman.

Promosi Championship Series, Format Aneh di Liga 1 2023/2024

Seabad Persis Solo adalah perjalanan klub sepak bola Indonesia di tengah perubahan iklim kompetisi dan pembinaan sepak bola Indonesia yang naik turun. Secara umum pengelolaan sepak bola di Indonesia masih terjebak pada aneka masalah.

Pola kompetisi belum sepenuhnya mendukung pembangunan sepak bola Indonesia menjadi industri yang menghidupi banyak pihak, terutama klub dan jaringan pendukungnya, termasuk suporter.

Sepak bola Indonesia yang pernah terjatuh di titik nadir dengan peristiwa tragedi di Stadion Kanjuruhan sampai hari ini belum sepenuhnya beranjak dari kubangan aneka masalah.

Di tengah iklim sepak nasional seperti itulah Persis Solo memasuki umur 100 tahun. Memasuki umur seabad, Persis Solo menunjukkan “gairah perbaikan internal” yang intensif.

Ada perbaikan manajerial. Ada perbaikan relasi dengan suporter. Ada perbaikan di tingkat panitia pelaksana pertandingan. Ada perbaikan pembinaan pemain sepak bola.

Pada 2021, Persis Solo yang didirikan pada 8 November 1923 merengkuh podium tertinggi Liga 2. Setelah itu Persis terus menunjukkan aktivitas yang berlandaskan optimisme dan membangkitkan optimisme pendukung dan pencintanya.

Manajemen Persis Solo intensif memoles citra klub, pembibitan pemain muda dibangunan dengan sistematis lewat Persis Solo Youth Academy, e-sport direngkuh, Persis Store sebagai penjual merchandise resmi diperkuat, dan mengelola klub sepak bola perempuan atau Persis Women, meski belum mendapat dukungan penuh dari ekosistem sepak bola di Soloraya.

Persis juga punya program masuk ke sekolahan demi membumikan nilai-nilai sportivitas dan kecintaan kepada sepak bola di kalangan pelajar. Kerja sama dengan pemangku kepentingan lain dikuatkan.

Persis Solo bekerja sama dengan band metal Down for Life yang menciptakan lagu khusus untuk perayaan seabad Persis Solo. Persis juga bersinergi dengan Palang Merah Indonesia Kota Solo dalam penyumbangan darah.

Tentu aneka perbaikan itu belum cukup, bahkan sangat belum cukup, untuk mencapai eksistensi klub sepak bola mandiri, profesional, modern, dan berkelanjutan.

Lingkungan ”tempat hidup Persis Solo”, yaitu liga sepak bola nasional yang dikelola PSSI, sejauh ini belum menunjukkan perbaikan signifikan, bahkan setelah tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur beberapa waktu lalu.

Justru itulah tantangan Persis Solo. Harus selalu berbenah dengan dukungan penuh suporter agar menjelma menjadi klub yang siap setiap saat berlaga di liga yang dikelola profesional dengan kerangka industri olahraga. Perbaikan internal Persis Solo harus diteruskan. Dukungan suporter harus diperkuat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya