SOLOPOS.COM - Haryono Wahyudiyanto (Solopos/Istimewa)

Solopos.com, SOLO – Thomas Muller girang setelah hasil drawing perempat final Liga Champions 2023-2024 mempertemukan Bayern Munich dengan Arsenal. Perasaan senang itu diperlihatkan Muller lewat video yang diunggah di berbagai platform media sosial.

Dalam video itu Muller menyapa rekan senegaranya yang kini berseragam Arsenal, Kai Havertz. Sambil tersenyum, pemain veteran itu mengatakan, “Temanku, Kai Havertz, aku menunggumu!”

Promosi Piala Dunia 2026 dan Memori Indah Hindia Belanda

Bagi Muller, drawing di markas UEFA, Nyon, Swiss, Jumat (15/3/2024) malam, menghasilkan jadwal yang bagus. Arsenal versus Bayern Munich menjadi laga bagus bagi dua klub dengan stadion mewah di kota yang bagus pula.

Meski demikian, senyuman Muller di video itu seperti membawa pesan perang urat saraf atau psy-war karena meremehkan The Gunners. Liga Champions mencatat Arsenal pernah dibantai Bayern Munich dengan agregat 2-10 pada babak 16 besar musim 2016-2017.

Saat itu Die Roten mencukur Arsenal 5-1 di kandang maupun saat tandang. Dalam sejarah, Arsenal dan Bayern Munich telah bertemu 12 kali di Liga Champions. Dari pertemuan tersebut, Bayern Munich unggul dengan meraih tujuh kemenangan sedangkan Arsenal hanya meraih tiga kemenangan, sisa dua laga berakhir imbang.

Bayern Munich unggul produktivitas dengan 27 kali menjebol gawang Arsenal. The Gunners punya 13 gol ke gawang Die Roten. Salah satu fakta menarik dari pertemuan dua tim ini adalah kemenangan Bayern Munich 5-1 atas Arsenal dalam tiga pertemuan terakhir.

Bayern Munich juga lebih superior dibandingkan lawan dari London Utara itu. FC Hollywood  telah menjuarai kompetisi antarklub paling elite di Eropa enam kali. Bandingkan dengan Arsenal yang belum pernah sekalipun membawa pulang trofi Si Kuping Lebar.

Paling banter pencapaian tim yang bermarkas di Emirates Stadium di Liga Champions adalah menjadi runner up. Ini terjadi pada final 17 Mei 2006 di Stade de France, Paris, ketika Arsenal takluk 1-2 kepada Barcelona.

Fakta Liga Champions itu menempatkan Bayern Munich lebih perkasa dibanding The Gunners. Meski demikian, performa apik Arsenal di Liga Premier Ingris musim ini bakal menjadi pembeda saat bertemu Die Roten pada 10 April 2024 pada leg pertama perempat final.

Arsenal saat ini menempati posisi puncak klasemen Liga Premier Inggris. Skuad Mikel Arteta itu bersaing ketat dengan Liverpool dan Manchester City yang masing-masing berada di posisi kedua dan ketiga.

Bayern Munich juga berada di pacuan juara Bundesliga meski berada di peringkat kedua di belakang Bayer Leverkusen yang memimpin dengan tujuh poin di puncak klasemen. Pada laga perempat final Liga Champions nanti, Bayern Munich memiliki senjata ampuh untuk menyingkirkan Arsenal melalui Harry Kane.

Mantan pemain Tottenham Hotspur itu baru saja memecahkan rekor sebagai pemain debutan tersubur di Bundesliga dengan mencetak 31 gol. Kane telah mencetak 36 gol di seluruh kompetisi.

Ketika masih berkostum Tottenham, Kane selalu menjadi momok bagi The Gunners. Pemain berusia 30 tahun ini memiliki rekor fantastis melawan Arsenal selama 17 derby London Utara dengan mencetak 14 gol.

Meski tidak diunggulkan, Arsenal menatap pertemuan dengan Bayern Munich secara optimistis. Ini merupakan kesempatan emas bagi Arsenal untuk revans pada pertemuan terakhir mereka di babak 16 besar Liga  Champions pada 2017.

Selepas menyingkirkan Porto lewat drama adu penalti di babak 16 besar lalu, Arsenal merasakan euforia kembali berlaga di peremat final Liga Champions setelah menunggu cukup lama, 14 tahun. Arsenal kali terakhir merasakan perempat final pada musim 2009-2010

Setelah itu, The Gunners menghilang dari persaingan perempat final dengan hanya mampu mencapai babak 16 besar selama tujuh musim secara beruntun.

Martin Odegaard dan kawan-kawan saat ini sedang dalam tren positif, memenangi 22 dari 28 pertandingan di Liga Premier Inggris dengan tiga kali imbang dan tiga kali kalah. Performa ciamik itu diikuti dengan produktivitas dengan torehan 66 gol.

Kombinasi

Grafik meningkat Arsenal itu dipertontonkan dengan merangkai enam kemenangan beruntun, tiga clean sheet, plus menggelontorkan 19 gol pada enam pertandingan terakhir di Liga Premier Inggris.

Kedatangan pemain-pemain yang pernah menjuarai Liga Premier Inggris seperti Gabriel Jesus dan Oleksandr Zinchenko dari Manchester City memberi manfaat besar bagi tim. Jorginho yang direkrut pada Januari lalu turut menawarkan pengalaman bermain di level tertinggi.

Keberadaan para pemain tersebut menjadi kombinasi menarik dengan bersinarnya para pemain muda Arsenal seperti Bukayo Saka, Gabriel Martinelli, dan Martin Odegaard. Suasana kondusif di ruang ganti juga memberikan dampak positif bagi performa tim di lapangan.

Jika berbicara soal skuad, setidaknya Arsenal memiliki lima pemain kunci, yaitu William Saliba, Gabriel Megalhaes, Declan Rice, Martin Odegaard, dan Bukayo Saka. Saliba dan Magalhaes membentuk duet yang tangguh di jantung pertahanan The Gunners.

Mereka punya kecepatan untuk menghalau barisan pemain-pemain ofensif di Liga Premier Inggris. Arsenal juga tidak salah mendatangkan Rice dari West Ham. Gelandang bertahan itu bermain spartan yang membuat lini tengah Arsenal begitu kuat.

Odegaard yang merupakan kapten tim menjadi andalan untuk menciptakan peluang sekaligus mencetak gol. Sedangkan Saka memiliki skill dan kecepatan untuk menghancurkan pertahanan lawan.

Musim lalu Arsenal nyaris menjuarai Liga Premier Inggris. Arteta dan para pemain kini sudah lebih matang dengan membenahi berbagai lini penyebab kegagalan musim lalu, yaitu terkait kedalaman skuad, minimnya rotasi, dan taktik usang.



Keberhasilan Arteta membawa Arsenal memimpin klasemen Liga Premier Inggris dan lolos ke perempat final Liga Champions membuktikan mereka kini berbeda. Memang jalan terjal masih mengadang.

Di Liga Premier Inggris, Arsenal masih menghadapi Chelsea, Manchester City, Tottenham Hotspur, dan Manchester United. Sedangkan Bayern Munich langsung mengadang Arsenal di babak perempat final Liga Champions.

Performa Arsenal, terutama produktivitas pemain dalam mencetak gol—mencetak 34 gol dalam 10 pertandingan atau rata-rata 3,4 gol per pertandingan, merupakan senjata ampuh The Gunners untuk revans atas Bayern Munich.

Kebangkitan Kai Havertz dengan lima gol dalam lima pertandingan terakhir memberikan harapan besar bagi Arsenal, apalagi pengalaman Havertz mencetak gol kemenangan di final Liga Champions untuk Chelsea sangat dibutuhkan Arteta.

Ketajaman lini depan ditambah pertahanan kukuh di belakang membuat Arsenal tampil lebih menjanjikan musim ini. Sikap optimisme itu pula yang ditunjukkan Havertz saat membalas senyuman bernada meremehkan Thomas Muller.

Havertz menyebut laga melawan Bayern Munich akan menjadi pertandingan yang kompetitif, “Yakin akan menjadi laga yang bagus #YaGunnersYa.”

(Esai ini terbit di Harian Solopos edisi 18 Maret 2024. Penulis adalah jurnalis Solopos Media Group)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya