SOLOPOS.COM - Ginanjar Saputra (Solopos/Istimewa)

Solopos.com, SOLO – Sepak bola, olahraga yang digemari miliaran orang di seluruh dunia, tampaknya secara eksklusif milik benua Amerika Selatan dan Eropa.

Jika kita melihat sejarah kejuaraan dunia, liga-liga paling kompetitif, mimpi para pemain profesional, dan dominasi pemain terbaik, kita akan menemukan bahwa dua benua ini memang sangat dominan atas dunia sepak bola.

Promosi Pemimpin Negarawan yang Bikin Rakyat Tertawan

Sejak Piala Dunia FIFA kali pertama diadakan pada 1930, hanya tim dari Amerika Selatan dan Eropa yang berhasil menjadi juara. Mereka adalah Brasil, Argentina, dan Uruguay yang menjadi wakil Amerika Selatan.

Italia, Jerman, Inggris, Prancis, dan Spanyol wakil ”tetap” dari Eropa. Total ada 22 edisi Piala Dunia hingga 2022 dan tak satu pun negara di luar Eropa dan Amerika Selatan yang berhasil menjadi kampiun.

Fenomena ini menunjukkan betapa mendalamnya tradisi sepak bola di Eropa dan Amerika Selatan serta dua wilayah ini telah menciptakan standar tinggi sepak bola yang sulit diimbangi oleh negara-negara di benua lain.

Di sisi lain, liga-liga sepak bola yang dianggap paling kompetitif dan paling bergengsi di dunia berada di Eropa. Liga Primer Inggris, La Liga Spanyol, Serie A Italia, Bundesliga Jerman, Ligue 1 Prancis, dan Eredivise Belanda adalah impian banyak pemain sepak bola profesional untuk meniti karier.

Kompetisi di liga-liga ini tidak hanya tentang kekuatan klub besar seperti Liverpool, Real Madrid, Manchester City, Bayern Munich, Juventus, Paris Saint-Germain, atau Ajax, namun juga karena kualitas permainan yang tinggi, taktik yang canggih, dan atmosfer stadion yang memukau.

Tidak mengherankan banyak pemain top dari seluruh dunia bermimpi bisa bermain di salah satu dari liga-liga tersebut. Liga Primer Inggris, misalnya, dikenal karena intensitas dan gaya bermain yang cepat.

La Liga Spanyol dipuji karena teknik dan kreativitasnya. Serie A Italia menawarkan ketangguhan pertahanan dan taktik yang matang. Bundesliga Jerman dan Ligue 1 Prancis dikenal dengan perkembangan pemain yang pesat dan kekuatan fisik.

Eredivise Belanda dikenal mampu melahirkan banyak wonderkids atau pemain potensial. Kompetisi-kompetisi ini tidak hanya menyajikan hiburan berkualitas tinggi, tetapi juga menjadi arena tempat para pemain mengasah kemampuan mereka dan menunjukkan bakat terbaik mereka di panggung dunia.

Bagi banyak pemain muda di seluruh dunia, mimpi terbesar mereka adalah bermain di Eropa. Pemain-pemain sepak bola dari Amerika Selatan, yang memiliki liga-liga lokal yang kompetitif seperti Brasileirao dan Liga Argentina, sering kali berusaha pindah ke Eropa untuk mengembangkan karier mereka.

Eropa dianggap sebagai puncak karier pemain sepak bola. Di Eropa mereka bisa mendapatkan pengakuan internasional, berkompetisi di liga-liga terbaik, dan berpotensi memenangi penghargaan individu bergengsi seperti Ballon d’Or.

Kenyataan ini memperkuat anggapan bahwa sepak bola adalah permainan yang dikuasai Eropa dan Amerika Selatan, meskipun ada pemain-pemain hebat dari Afrika, Asia, dan Amerika Utara. Mereka sering kali harus membuktikan diri di liga-liga Eropa untuk diakui sebagai yang terbaik.

Transfer pemain berbakat dari luar Eropa dan Amerika Selatan ke klub-klub top Eropa menjadi bukti Eropa menjadi pusat gravitasi sepak bola dunia. Setiap tahun, penghargaan seperti FIFA World Player of the Year dan Ballon d’Or diberikan kepada pemain yang dianggap terbaik di dunia.

Menariknya, penerima penghargaan ini hampir selalu berasal dari Eropa atau Amerika Selatan. Lionel Messi, Cristiano Ronaldo, Zinedine Zidane, Ronaldinho, dan banyak lagi telah mendominasi panggung ini.

Ini mencerminkan dua benua ini tidak hanya menghasilkan pemain terbaik, tetapi juga mendefinisikan standar keunggulan dalam sepak bola. Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo adalah contoh sempurna dari dominasi ini.

Messi dengan kemampuan dribbling dan visi bermain yang luar biasa serta Ronaldo dengan kecepatan, kekuatan, dan ketajaman mencetak gol yang menakjubkan telah menjadi ikon sepak bola modern.

Mereka telah memenangi banyak trofi di level klub maupun internasional dan mereka selalu berada di puncak penghargaan individu selama lebih dari satu dekade. Sepak bola, meskipun dimainkan dan dicintai di seluruh dunia, tampaknya benar-benar hanya ”milik” Eropa dan Amerika Selatan.

Keberhasilan mereka di Piala Dunia, daya tarik liga-liga Eropa, mimpi pemain profesional untuk bermain di Eropa, dan dominasi pemain terbaik dari dua benua ini, semuanya menunjukkan bahwa dua wilayah ini memiliki pengaruh yang luar biasa dalam olahraga ini.

Bahkan, sampai di level turnamen tingkat benua, Piala Eropa dan Copa Amerikalah yang lebih banyak ditonton dibanding Piala Asia atau Piala Afrika. Ini bukan berarti negara-negara dari benua lain tidak berpotensi.

Sepak bola terus berkembang dan siapa tahu, mungkin suatu hari nanti, kita akan melihat tim dari Afrika, Asia, atau Amerika Utara mengangkat trofi Piala Dunia, atau pemain dari benua-benua tersebut meraih Ballon d’Or. Hingga saat itu tiba, sepak bola tampaknya tetap menjadi milik Amerika Selatan dan Eropa.

(Esai ini terbit di Harian Solopos edisi 16 Juli 2024. Penulis adalah Manajer Konten Solopos Media Group)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya