SOLOPOS.COM - Petugas membersihkan bagian dalam Gereja Katedral, Jakarta, Kamis (21/12/2023). Menyambut hari raya Natal 2023, Gereja Katedral Jakarta telah melakukan sejumlah persiapan seperti membersihkan area gereja, memasang dekorasi dan memasang tenda. (Antara/Rivan Awal Lingga)

Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) dan Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) telah menetapkan tema besar perayaan Natal 25 Desember 2023, yaitu Kemuliaan bagi Allah dan Damai Sejahtera di Bumi.

Dalam konteks keagamaan Kristen, Natal menjadi panggung kegembiraan atas kelahiran Yesus Kristus. Tema Natal 2023 membawa makna lebih dalam bagi umat Kristiani di Indonesia, menjadi panggilan untuk merayakan kehadiran-Nya sebagai penanda sukacita dan kedamaian.

Promosi Pemilu 1955 Dianggap Paling Demokratis, Tentara dan Polisi Punya Partai Politik

Setiap tahun, perayaan Natal di kalangan umat Kristiani menjadi waktu yang berharga. Tema Natal 2023 mengajak melihat bahwa Natal bukan hanya perayaan kelahiran Yesus, tetapi juga peristiwa yang memberikan makna mendalam tentang kehadiran-Nya sebagai sumber sukacita dan kebahagiaan.

Kedamaian dan sukacita tersebut tidak hanya bersifat personal, tetapi terbentang dalam hubungan antarsesama manusia dan dengan alam semesta. Damai sejahtera tidak terbatas pada ketenteraman hubungan antara manusia dengan Tuhan.

Lebih dari itu, tema ini mengajak merangkul damai sejahtera dalam relasi antarsesama manusia dan hubungan dengan alam semesta. Kedamaian tidak hanya diukur dari seberapa baik hubungan seseorang dengan Tuhan, tetapi juga sejauh mana keselarasan hubungan dengan sesama dan dengan lingkungan sekitar.

Natal adalah panggilan untuk hidup dalam kedamaian, kerukunan, dan harmoni. Kehidupan dalam kedamaian tidak hanya tanggung jawab individu atau kelompok agama tertentu. Tugas bersama menciptakan masyarakat yang damai dan harmonis. Tema ini relevan dengan perkembangan terkini di Indonesia yang tengah menghadapi Pemilu 2024.

Semangat Natal 2023 menjadi pilar kedamaian dan kerukunan di tengah-tengah ketegangan politik menjelang pemilu. Damai sejahtera yang diinginkan tidak hanya bersifat internal, melainkan juga eksternal. Praktik politik yang mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan dan hanya mengedepankan nafsu berkuasa dapat merusak kedamaian, kerukunan, dan harmoni masyarakat.

Pilihan tema Natal 2023 sangat relevan dalam konteks Pemilu 2024. Semangat Natal 2023 mengajak semua pihak, tanpa memandang agama atau latar belakang, untuk berdialog, saling mendengar, dan mencari solusi bersama guna memajukan bangsa.

Mari bersatu menciptakan lingkungan yang damai. Semangat Natal tidak sekadar ritual keagamaan, tetapi juga panggilan untuk bertindak nyata demi kebaikan bersama. Menghidupkan pesan damai, kerukunan, dan harmoni dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam ranah politik menjelang pemilu.

Umat beragama memiliki tanggung jawab menjadi pelopor kedamaian dan kerukunan. Membumikan semangat Natal dalam konteks kehidupan secara luas dapat menciptakan perubahan positif dalam masyarakat.

Damai sejahtera yang diinginkan bukan hanya slogan, melainkan realitas yang dapat diwujudkan bersama melalui kesadaran, toleransi, dan kerja sama. Indonesia memiliki potensi besar menjadikan tema Natal 2023 sebagai landasan kehidupan yang damai, rukun, dan harmonis.

Perayaan Natal tidak hanya merayakan kelahiran Yesus Kristus, tetapi juga merayakan kehidupan yang penuh makna dalam damai sejahtera bersama sesama dan alam semesta. Semoga tema Natal 2023 membawa berkat dan kebaikan bagi semua, serta menjadi pijakan untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik. Selamat Natal bagi yang meratakan, semoga damai sejahtera menyertai kita.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya