SOLOPOS.COM - Rohmah Jimi Solihah (Solopos/Istimewa)

Solopos.com, SOLO – Pendidikan di sekolah memiliki tujuan yang beragam dan kompleks. Pendidikan bertujuan memberikan pengetahuan dan keterampilan akademis yang diperlukan agar siswa dapat memahami dunia di sekitar mereka.

Ini mencakup penguasaan konsep-konsep dasar dalam mata pelajaran, seperti matematika, ilmu pengetahuan alam dan sosial, sastra, dan lainnya. Dengan memahami dasar-dasar ini, siswa dapat membangun fondasi yang kuat untuk pemahaman yang lebih mendalam di tingkat yang lebih tinggi.

Promosi Pembunuhan Satu Keluarga, Kisah Dante dan Indikasi Psikopat

Tujuan lain belajar di sekolah adalah membentuk karakter dan kepribadian siswa. Pendidikan tidak hanya berfokus pada aspek intelektual, tetapi juga melibatkan pengembangan nilai-nilai moral, etika, dan keterampilan sosial.

Sekolah berperan penting membantu siswa menjadi individu yang bertanggung jawab, peduli, dan memiliki integritas. Mereka diajarkan bekerja sama, menghormati perbedaan, dan mengembangkan keterampilan komunikasi yang efektif.

Pendidikan di sekolah juga bertujuan membekali siswa dengan keterampilan praktis yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan di dunia kerja. Hal ini melibatkan pengembangan keterampilan berpikir kritis, kemampuan memecahkan masalah, kreativitas, serta keterampilan teknologi dan komunikasi.

Siswa diharapkan dapat mengaplikasikan pengetahuan mereka dalam situasi dunia nyata dan menjadi anggota masyarakat yang berkontribusi secara positif.

Secara keseluruhan, tujuan belajar di sekolah adalah membekali siswa dengan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai yang diperlukan agar mereka dapat menjadi individu yang berkembang secara menyeluruh dan mampu beradaptasi dengan perubahan dalam masyarakat dan dunia global.

Dalam mencapai tujuan tersebut, sekolah menerapkan berbagai macam kebijakan yang salah satunya adalah sistem ranking. Sistem ranking di sekolah adalah metode yang digunakan untuk menilai dan mengelompokkan prestasi siswa berdasarkan kinerja akademis mereka.

Biasanya sistem ini menggunakan indeks prestasi atau rata-rata nilai sebagai dasar peringkat. Penggunaan sistem ranking di sekolah memiliki beberapa tujuan, antara lain, memberikan motivasi kepada siswa untuk berprestasi lebih baik, memberikan gambaran kepada siswa, guru, dan orang tua tentang kemajuan akademis siswa, serta memberikan dasar bagi pengambilan keputusan terkait penempatan siswa dalam kelas atau program tertentu.

Dari sisi yang lain sistem ranking ini memiliki dampak negatif. Penerapan sistem ranking memungkinkan terjadi kompetisi yang berlebihan di antara siswa. Saat siswa ditempatkan pada peringkat tertentu dapat memicu persaingan yang tidak sehat hingga meningkatkan tekanan akademis secara berlebihan.

Beberapa siswa mungkin merasa terbebani untuk mencapai peringkat tertinggi tanpa memperhatikan aspek pengembangan pribadi lainnya, seperti keterampilan sosial atau kegiatan ekstrakurikuler.

Dampak negatif lainnya adalah potensi pengukuran keberhasilan yang sempit dan kurang mencerminkan potensi siswa secara keseluruhan. Fokus pada peringkat kelas atau indeks prestasi tertentu dapat mengabaikan berbagai bakat dan keterampilan non-akademis yang dimiliki siswa.

Sistem ranking yang terlalu mendominasi dapat merugikan siswa yang mungkin memiliki potensi di bidang seni, olahraga, atau keterampilan khusus lainnya. Ini dapat mengakibatkan ketidakpuasan dan kurang motivasi, serta mengecilkan nilai pentingnya keberagaman dalam pengembangan siswa.

Albert Einstein, fisikawan jenius, pernah mengatakan semua anak itu jenius, tapi jika Anda menilai seekor ikan dengan kemampuan memanjat pohon maka ia akan menjalani hidup  dengan percaya bahwa dia bodoh.

Kemampuan seseorang tidak boleh dinilai hanya berdasarkan satu kriteria atau standar tertentu. Artinya, jika sistem rangking bertujuan memacu semangat belajar, maka standar atau kriterianya yang perlu diubah atau ditambah.

Misalnya tidak hanya pada siswa dengan kemampuan akademik yang tinggi, namun siswa yang paling kreatif, siswa dengan kemampuan nonakademik yang tinggi, hingga siswa dengan perilaku atau sikap yang terbaik di sekolah.

Dengan kata lain, pendekatan yang dapat diambil adalah memperluas cakupan penilaian untuk berbagai aspek keberhasilan siswa. Standar baru dapat mencakup tidak hanya prestasi akademis, tetapi juga kreativitas, keterampilan nonakademis, dan aspek sosial dan sikap positif.

Dengan demikian, siswa akan merasa diakui dan dihargai atas berbagai kontribusi mereka, tidak hanya berdasarkan prestasi akademis semata. Penyesuaian pada kriteria penilaian dapat memberikan dorongan positif kepada siswa untuk mengembangkan beragam keterampilan.

Misalnya, dengan memasukkan penilaian terhadap kreativitas, sekolah memberikan insentif bagi siswa untuk berpikir inovatif dan mengeksplorasi cara-cara baru untuk memahami dan mengatasi tantangan.

Siswa yang memiliki keterampilan nonakademis yang kuat, seperti kepemimpinan, merasa diakui dan termotivasi untuk mengembangkan keterampilan tersebut. Melibatkan kriteria penilaian yang lebih luas dalam sistem ranking di sekolah dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih inklusif dan beragam.

Dengan memasukkan aspek kreativitas, keterampilan nonakademis, dan perilaku positif dalam penilaian, siswa diberi kesempatan untuk berkembang secara holistik. Ini tidak hanya memacu semangat belajar dalam berbagai bentuk bakat, tetapi juga mendorong keberhasilan yang lebih luas dan beragam.

Pergeseran fokus ini diharapkan dapat mendorong siswa memaksimalkan keberagaman bakat mereka, memotivasi mereka menjadi pembelajar yang lebih berdaya, inovatif, dan berkontribusi secara positif dalam masyarakat.

(Esai ini terbit di Harian Solopos edisi 21 Februari 2024. Penulis adalah guru di SDN 2 Tasikhargo, Kabupaten Wonogiri, dan penulis buku)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya