SOLOPOS.COM - Merby Ariana Lesty (Solopos/Istimewa)

Solopos.com, SOLO – Saat ini hampir semua perguruan tinggi mendorong mahasiswa lulus tepat waktu atau kuliah tepat waktu delapan semester. Ini ditindaklanjuti dengan kebijakan sistem pembelajaran dan  kurikulum. Ini angin segar bagi mahasiswa, orang tua, dan stakeholders.

Efisiensi pembelajaran menjadi kunci peningkatan kualitas, biaya, serta perekrutan tenaga yang kompeten. Ini tak terlepas dari kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang memberikan peluang kepada mahasiswa untuk mandiri, kreatif, dan berinisiatif mengembangkan keterampilan dan potensi.

Promosi Mimpi Prestasi Piala Asia, Lebih dari Gol Salto Widodo C Putra

Berbagai program studi mendesain kurikulum. Semangat mahasiswa ditumbuhkan agar lulus tepat waktu dengan memerinci konsep Kurikulum Merdeka. Syahril & Asmidir Ilyas, dkk (2009) menjelaskan kurikulum adalah sejumlah mata kuliah yang harus diambil mahasiswa untuk menamatkan pendidikan dan menjadi lulusan yang berkualitas.

Kurikulum Merdeka memberikan kebebasan kepada mahasiswa untuk menentukan jalan sendiri sesuai minat dan bakat. Keterkaitan Kurikulum Merdeka dan lulus tepat waktu adalah pedoman mahasiswa merencanakan perjalanan akademis secara lebih efektif guna menggali potensi diri.

Ketepatan waktu kuliah mahasiswa juga memiliki signifikansi dengan proses penilaian akreditasi program studi dan didukung beberapa indikator yang menjadi pertimbangan lain, seperti rata-rata indeks prestasi akademis, masa tunggu pekerjaan, dan relevansi bidang ilmu dengan daya serap dunia kerja.

Mahasiswa yang menyelesaikan studi secara cepat memiliki dampak positif pada akreditasi program studi. Mahasiswa harus dapat menyelesaikan kuliah tepat waktu 50% dari jumlah mahasiswa baru. Setiap program studi harus dapat menargetkan mahasiswa dapat menyelesaikan studi selama empat tahun atau delapan semester, bergantung pada kurikulum yang didesain.

Mahasiswa yang berhasil menyelesaikan studi sesuai batas waktu yang ditentukan mencerminkan efisiensi dan efektivitas program pendidikan. Membangun semangat mahasiswa lulus tepat waktu bukan hanya menguntungkan individu, tetapi berkontribusi pada peningkatan reputasi dan akreditasi secara keseluruhan.

Therese Hoff Macan (1990) mengatakan manajemen waktu adalah pengaturan diri dalam menyikapi waktu seefektif dan seefisien mungkin dengan perencanaan dan penjadwalan untuk mencapai suatu tujuan pada masa depan.

Mahasiswa yang ingin lulus tepat waktu harus mempunyai manajemen waktu yang baik, apalagi semua perguruan tinggi mensyaratkan mahasiswa lulus tepat waktu selama delapan semester. Mahasiswa yang lulus tepat waktu memiliki kebanggaan, khususnya bagi diri sendiri, orang tua, dan perguruan tingginya.

Target lulus tepat waktu dapat terwujud ketika mahasiswa mempunyai niat, tekad yang kuat, serta usaha tanpa putus asa. Kebijakan yang ditentukan hampir semua perguruan tinggi bersama-sama melaksanakan penyusunan kurikulum agar mahasiswa memiliki waktu menyelesaikan tugas akhir (skripsi).

Beberapa program studi menyajikan mata kuliah hingga semester ke-7. Pada semester ke-8 mahasiswa fokus pada skripsi dan mungkin dengan satu atau dua mata kuliah yang tidak memberatkan. Kebijakan ini menguntungkan mahasiswa yang ingin segera lulus.

Tugas akhir (skripsi) juga dapat diekuivalensi dengan publikasi artikel dalam jurnal terakreditasi nasional atau karya buku atau novel yang dipublikasikan dengan ISBN. Kurikulum Merdeka memberikan banyak pilihan bagi mahasiswa untuk membuat tugas akhir sebagai representasi kompetensi yang diperoleh selama kuliah.

Perencanaan yang matang menjadi landasan kuat dalam manajemen waktu. Mahasiswa perlu membuat jadwal studi yang realistis, memprioritaskan tugas, proyek, dan ujian. Membentuk kedisiplinan adalah pedoman menghindari penumpukan pekerjaan dan merencanakan aktivitas sehari-hari.

Adaptasi diperlukan dalam manajemen waktu. Mahasiswa harus siap menyesuaikan jadwal mereka dengan perubahan mendadak atau tantangan tak terduga, seperti tugas tambahan atau perubahan rencana kuliah, sehingga dengan menggabungkan perencanaan, disiplin, serta adaptasi, mahasiswa dapat membangun semangat yang kuat untuk lulus tepat waktu.

Mahasiswa yang memahami ilmu yang diperoleh dalam masa perkuliahan tidak hanya berhenti sebagai pengetahuan teoretis, namun harus mampu mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Mahasiswa yang cepat menyelesaikan masa perkuliahan memiliki peluang dan kesempatan banyak masuk ke dunia kerja.

Saat ini pemerintah atau lembaga-lembaga swasta membuka peluang kerja sesuai kualifikasi dan kompetensi yang diharapkan. Banyak peluang studi lanjut dengan program-program beasiswa di dalam dan di luar negeri.

Intinya para sarjana dapat mengamalkan ilmu yang telah diperoleh untuk hal yang bermanfaat bagi diri sendiri, lembaga usaha, keluarga, serta masyarakat. Mendayagunakan ilmu sangat relevan dalam konteks pencapaian kelulusan tepat waktu karena mahasiswa yang mampu mengaplikasikan pengetahuan dengan efektif akan dapat meningkatkan efisiensi belajar dan penyelesaian tugas.

Hal ini tidak hanya mempercepat proses perkuliahan, tetapi juga membantu dalam menyeimbangkan tuntutan akademis dan aktivitas lainnya. Mahasiswa juga dapat mempraktikkan ilmu yang didapat dalam lingkungan masyarakat sehingga bermanfaat bagi banyak orang.

Lulus tepat waktu mencerminkan komitmen serta disiplin pribadi mahasiswa terhadap pendidikan. Kesuksesan menyelesaikan studi dengan cepat menciptakan fondasi positif untuk pengembangan karier dan pertumbuhan pribadi.

Mahasiswa memiliki kesempatan terlibat dalam pengalaman profesional yang memperkaya kualifikasi. Mahasiswa harus bisa mengimplementasikan ilmu yang didapatkan. Jika tidak bisa memanfaatkan dengan baik, akan merugikan diri sendiri.

Lulus tepat waktu dapat diwujudkan mahasiswa dengan manajemen waktu yang baik, mengatur jadwal studi, tugas, dan aktivitas secara terstruktur. Memahami waktu dan mengimplementasikan ilmu yang didapatkan membutuhkan kekuatan untuk menghalau berbagai kendala dan tantangan. Dunia kerja dan kreativitas berkarya menjadi landasan menuju kesuksesan.

(Esai ini terbit di Harian Solopso edisi 5 Desember 2023. Penulis adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Surakarta)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya