SOLOPOS.COM - Yuniaristanto (tengah) mengikuti Konferensi Internasional di Australia pada tahun 2022.(Istimewa)

Solopos.com, SOLO – Sejumlah rekomendasi muncul untuk meningkatkan penjualan kendaraan listrik di Indonesia. Salah satunya melalui kegiatan test ride yang masif untuk menyasar konsumen di semua kalangan.

Grup Riset Rekayasa Industri dan Tekno-ekonomi (GR-RITE), Program Studi Teknik Industri (PSTI) Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret (UNS) dan PUI Baterai Lithium UNS terus berkomitmen memberikan gagasan atau ide-ide cemerlang di bidang transformasi energi di Indonesia.

Promosi Keturunan atau Lokal, Mereka Pembela Garuda di Dada

Melalui berbagai tinjauan akademik dan diskusi yang panjang, lahirnya sejumlah penelitian yang memperkaya sudut pandang atau gagasan mengenai pengembangan energi ramah lingkungan.

Salah satunya melalui disertasi yang disusun Yuniaristanto yang berjudul Pemodelan Holistik Adopsi Sepeda Motor Listrik di Indonesia: Tinjauan Konsumen, Produk, dan Kontekstual. Ujian Terbuka Disertasi (Promosi Doktor) mahasiswa Program Studi Doktor Teknik Industri FT UNS di bawah bimbingan Prof. Dr. Ir. Wahyudi Sutopo, ST., M.Si. ini diselenggarakan Jumat (14/6/2024).

Promovendus merupakan Lulusan Doktor Teknik Industri UNS yang pertama denga luaran artikel publikasi di top tier journal (Q1) dengan waktu studi kurang dari 3 tahun, pada bidang Keminatan Sistem Logistik dan Rekayasa Bisnis, dengan roadmap penelitian yang telah dikembangkan oleh GR RITE – FT UNS.

Program elektrifikasi menargetkan peningkatan jumlah sepeda motor listrik lebih dari 13,4 juta unit pada 2030, sedangkan capaian sampai dengan Oktober 2023 adalah sekitar 75.000 unit. Telah banyak merek electric motorcycle (EM) di Indonesia, antara lain Viar, Volta, Gesits, Smoot, Gogoro, Selis, United, ECGO, NIU, Polytron, dan Alva One. Namun, adopsi sepeda motor listrik di Indonesia hingga saat ini masih sangat rendah.

Dengan mempertimbangkan hasil penelitian dalam disertasinya, Yuniaristanto memberikan sejumlah rekomendasi yang perlu ditindaklanjuti oleh para pemangku kepentingan atau stakeholders. Kepada pemerintah, ia merekomendasikan perlunya pemberian insentif penyediaan SPKLU dan SPBKLU.

Sementara dari segi biaya, pemerintah diminta memberikan insentif bunga kredit pembelian EM, insentif rantai pasokan EV dan insentif produksi baterai. Pemerintah juga diminta untuk melakukan migrasi kendaraan dinas dan transportasi publik ke EV.

Bagi swasta, mereka diminta lebih efisien agar harga EM lebih terjangkau serta membuka layanan sewa baterai dan meningkatkan ketersediaan service center dan spare part. Swasta juga diminta meningkatkan pemasaran melalui media sosial untuk menargetkan pasar dari kalangan Gen Z dan Y.

Test ride untuk kendaraan listrik juga perlu dimasifkan oleh swasta. Kesan pertama saat test ride kendaraan listrik dinilai bisa menjadi nilai plus untuk meningkatkan penjualan di kemudian hari.

Prof. Wahyudi dalam rilis yang diterima Solopos.com, Rabu (5/6/2024), menyebut penelitian dalam disertasi ini menemukan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap intensi beli pada EM di Indonesia. Penelitian ini mengambil responden dengan kriteria berusia ? 17 tahun, merupakan pengambil keputusan dan memiliki minat atau pengetahuan sepeda motor listrik.

Responden berasal dari 20 kota besar dengan jumlah kepemilikan sepeda motor tertinggi. Kota tersebut yaitu DKI Jakarta, Tangerang, Bogor, Bekasi, Depok, Bandung, Semarang, DI Yogyakarta, Solo, Surabaya, Sidoarjo, Makasar, Mataram, Samarinda, Balikpapan, Denpasar, Bandar Lampung, Pekanbaru, Palembang, dan Medan.

Jumlah sepeda motor di Indonesia pada 2022 telah mencapai lebih dari 125 juta unit kendaraan (BPS, 2023) dan meningkat kurang lebih 5% per tahun.
“Kendaraan bermotor berbasis bahan bakar fosil perlu diganti sepeda motor listrik untuk memberikan solusi transportasi yang ramah lingkungan, hemat energi, serta menurunkan biaya operasional dan pemeliharaan,” ujar Prof. Wahyudi.

Pada bagian lain, tim Riset Grup Rekayasa Industri dan Tekno-ekonomi (RG RITE), Program Studi Teknik Industri (PSTI) Fakultas Teknik UNS dan PUI Baterai Lithium UNS bakal terlibat dalam proses penyusunan buku terkait pencapaian net zero emission (NZE). Buku ini berisi puluhan artikel ilmiah populer berupa gagasan atau ide-ide cemerlang di bidang transformasi energi dan pencapaian NZE.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya