SOLOPOS.COM - Wahyu Mahesa Miarta (Istimewa/Dokumen pribadi)

Solopos.com, SOLO – Digitalisasi  telah membawa banyak perubahan positif dalam kebijakan publik. Digitalisasi dalam kebijakan publik membantu meningkatkan efisiensi, transparansi, akuntabilitas, dan kinerja kebijakan publik.

Digitalisasi juga memunculkan beberapa tantangan yang harus dihadapi oleh para pejabat publik, seperti risiko keamanan informasi dan privasi masyarakat, ketidaksetaraan dalam akses dan penggunaan teknologi digital, serta masalah pengelolaan data yang disimpan dan diolah secara digital.

Promosi Yos Sudarso Gugur di Laut Aru, Misi Gagal yang Memicu Ketegangan AU dan AL

Oleh karena itu, seluruh pemangku kepentingan kebijakan publik harus mempertimbangkan dengan hati-hati manfaat dan tantangan digitalisasi dalam menyusun kebijakan publik yang efektif dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Selain itu, para pejabat publik juga harus memastikan teknologi yang digunakan dalam proses kebijakan publik stabil dan terpercaya, serta memastikan bahwa semua elemen masyarakat dapat terlibat dalam proses pembuatan kebijakan publik.

Dengan demikian, digitalisasi dapat membantu meningkatkan kualitas kebijakan publik yang dihasilkan dan membantu mengurangi ketidaksetaraan dalam kebijakan publik. Meskipun digitalisasi dapat membantu meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses pembuatan kebijakan publik, ada risiko bahwa hanya sebagian kecil masyarakat yang terlibat dalam proses tersebut.

Pemerintah harus memastikan semua elemen masyarakat, terutama mereka yang kurang terwakili, dapat terlibat dalam proses pembuatan kebijakan publik melalui berbagai cara, termasuk dengan menggunakan teknologi digital.

Tantangan lain yang harus dihadapi para pejabat publik atau pemerintah dalam mengimplementasikan kebijakan publik dengan dukungan teknologi digital adalah masalah yang terkait dengan infrastruktur dan akses teknologi yang tidak merata di berbagai daerah.

Para pejabat publik harus memastikan infrastruktur teknologi yang tersedia di setiap daerah merata dan memadai sehingga masyarakat di setiap daerah dapat dengan mudah mengakses kebijakan publik yang telah dibuat.

Pemangku kepentingan kebijakan publik juga harus memperhatikan masalah yang terkait dengan keterampilan dan kemampuan masyarakat mengakses dan menggunakan teknologi digital. Di beberapa daerah mungkin terdapat sebagian masyarakat yang tidak memiliki keterampilan yang cukup dalam mengakses dan menggunakan teknologi digital.

Dalam menerapkan kebijakan publik ada masalah yang terkait dengan pengelolaan data yang disimpan dan diolah secara digital. Dengan menggunakan teknologi digital, para pejabat publik harus memastikan data yang disimpan dan diolah secara digital aman dan tidak dapat diakses oleh pihak yang tidak berwenang.

Mereka juga harus memastikan data yang disimpan dan diolah secara digital terorganisasi dengan baik sehingga mudah diakses dan dipahami oleh masyarakat. Sebagai tambahan, para pejabat publik harus memperhatikan masalah yang terkait dengan keamanan siber dalam proses kebijakan publik.

Dengan meningkatnya penggunaan teknologi digital dalam kebijakan publik, risiko serangan siber juga semakin meningkat. Para pejabat publik harus memastikan sistem keamanan siber yang digunakan dalam proses kebijakan publik telah diuji keandalannya dan mampu menangkal serangan siber yang mungkin terjadi.

Untuk mengatasi tantangan-tantangan yang dijelaskan di atas, para pejabat publik harus bekerja sama dengan para ahli di bidang teknologi informasi dan komunikasi untuk memastikan kebijakan publik yang diimplementasikan berjalan dengan lancar dan efektif.

Selain itu, pemerintah harus terbuka terhadap ide-ide dan saran dari masyarakat demi memastikan kebijakan publik yang diimplementasikan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Dengan demikian, digitalisasi dapat membantu meningkatkan kualitas kebijakan publik dan membantu mengurangi ketidaksetaraan dalam kebijakan publik.

Good Governance

Para pejabat publik harus memperhatikan isu-isu yang terkait dengan hak asasi manusia dalam kebijakan publik yang diimplementasikan. Digitalisasi dapat membawa banyak manfaat bagi kebijakan publik, namun juga dapat membahayakan hak asasi manusia jika tidak diatur dengan baik.

Memastikan bahwa kebijakan publik yang diimplementasikan tidak merugikan hak asasi manusia seseorang atau sekelompok orang menjadi sangat penting. Digitalisasi pelayanan publik juga harus memperhatikan prinsip-prinsip good governance dalam menyusun dan mengimplementasikan kebijakan publik itu.

Prinsip-prinsip good governance, seperti transparansi, akuntabilitas, partisipasi, keterbukaan, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat adalah kunci untuk menghasilkan kebijakan publik yang efektif dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Dengan memperhatikan prinsip-prinsip good governance, para pejabat publik dapat memastikan kebijakan publik yang diimplementasikan adalah kebijakan yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Kesimpulannya, digitalisasi membawa banyak perubahan positif dalam kebijakan publik, namun juga membawa beberapa tantangan yang harus dihadapi oleh para pejabat publik. Semua pemangku kepentingan harus mempertimbangkan dengan hati-hati manfaat dan tantangan digitalisasi dalam menyusun kebijakan publik yang efektif dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Pemerintah harus memastikan teknologi yang digunakan dalam proses kebijakan publik stabil dan terpercaya serta memastikan semua elemen masyarakat dapat terlibat dalam proses pembuatan kebijakan publik.

Dengan demikian, digitalisasi dapat membantu meningkatkan kualitas kebijakan publik yang dihasilkan dan membantu mengurangi ketidaksetaraan dalam kebijakan publik, namun para pejabat publik harus terus memperhatikan tantangan yang dihadapi dalam proses kebijakan publik yang telah diimplementasikan.

Tantangan itu seperti risiko keamanan informasi dan privasi masyarakat, ketidaksetaraan dalam akses dan penggunaan teknologi digital, serta masalah pengelolaan data yang disimpan dan diolah secara digital.

Dengan terus memperhatikan tantangan tersebut, para pejabat publik dapat memastikan bahwa kebijakan publik yang diimplementasikan merupakan kebijakan yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

(Esai ini terbit di Harian Solopos edisi 5 Januari 2023. Penulis adalah pegawai Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Madiun, Provinsi Jawa Timur, dan alumnus M.Sc. in Digital Society IIIT-Bangalore, India)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya