SOLOPOS.COM - Ahmad Baihaqi (Solopos/Istimewa)

Solopos.com, SOLO – Ada satu hal yang menarik menjelang kejuaraan sepak bola Piala Asia 2023. Para pemain tim nasional Indonesia mengunggah foto di Instagram secara serentak dengan caption atau keterangan foto yang sama.

Mereka mengajak masyarakat Indonesia berhenti membanding-bandingkan pemain keturunan/naturalisasi dengan pemain lokal. Isu mengenai pemain keturunan yang dinaturalisasi memang berembus kencang dalam beberapa waktu terakhir.

Promosi Nusantara Open 2023: Diinisiasi Prabowo, STY Hadir dan Hadiah yang Fantastis

Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) di bawah kepemimpinan Erick Thohir kian gencar melakukan naturalisasi. Dari 26 pesepak bola yang dibawa Shin Tae-Yong ke Qatar untuk kejuaraan Piala Asia 2023,delapan orang merupakan pemain keturunan/naturalisasi.

Mayoritas pemain naturalisasi itu berada di posisi bek, yakni lima orang, gelandang dua orang, dan satu orang striker. Selain delapan orang tersebut, masih ada beberapa pemain naturalisasi lainnya.

Tom Haye dan Jay Idzes adalah pesepak bola yang baru saja dinaturalisasi sehingga tidak bisa masuk ke dalam skuad Indonesia di Piala Asia 2023. Keputusan melakukan naturalisasi besar-besaran ini mungkin dianggap solusi yang tepat untuk mengangkat prestasi tim nasional sepak bola Indonesia.

Dari pro dan kontra atas proyek naturalisasi ini, saya memilih untuk memandang dari sisi positif saja. Toh, pemain hasil naturalisasi atau pemain keturunan ini lazim terjadi di negara-negara Asia dan Eropa.

Di tim nasional Indonesia, pemain yang dinaturalisasi adalah yang bermain di liga-liga Eropa. Tentu kultur sepak bola di sana lebih bagus ketimbang di Indonesia. Harapannya para pemain naturalisasi ini bisa memberi wawasan taktis maupun nontaktis kepada para pemain lokal.

Beberapa waktu lalu, dua pemain tim nasional Indonesia viral di media sosial karena mengonsumsi mi instan. Bagi atlet mi instan bukanlah makanan yang patut dikonsumsi. Nah, para pemain lokal bisa mencontoh para pemain naturalisasi dalam kedisiplinan mengonsumsi makanan yang baik untuk atlet.

Di Piala Asia 2023 Indonesia berada dalam grup yang sangat berat. Mereka berada di Grup D bersama Jepang, Irak, dan Vietnam. Dari empat tim di Grup D ini, Indonesia memiliki peringkat FIFA yang paling rendah.

Indonesia berada di peringkat ke-146 FIFA, sedangkan Jepang di urutan ke-17, Irak ke-63, dan Vietnam di urutan ke-94. Melihat hal itu, tentu perjuangan Indonesia untuk lolos di fase grup sangat berat.

Indonesia punya rekor buruk di Piala Asia. Tim nasional Indonesia belum pernah sekalipun lolos dari fase grup dari empat edisi yang pernah diikuti. Tim nasional Indonesia tercatat empat kali ikut putaran final Piala Asia, yakni pada 1996, 2000, 2004, dan 2007 saat menjadi tuan rumah.

Indonesia selalu mentok di fase grup dari empat edisi tersebut. Dari 12 pertandingan yang dijalani, Indonesia menang dua kali, imbang dua kali, dan menelan kekalahan delapan kali.

Dalam dua laga uji coba internasional terakhir, Indonesia selalu menelan kekalahan. Dua kali melawan Libya, Indonesia kalah 0-4 dan 1-2. Tentu kekalahan tersebut bukanlah bekal yang bagus menjelang bertanding di Piala Asia 2023.

Setidaknya kehadiran para pemain naturalisasi memberikan warna berbeda dalam sepak bola Indonesia. Kombinasi antara pemain lokal yang tumbuh dalam budaya sepak bola Indonesia dan pemain keturunan yang terbiasa dengan standar permainan yang lebih tinggi di luar negeri dapat menjadi kekuatan tersendiri bagi tim nasional Indonesia di Piala Asia 2023.

Salah seorang pemain naturalisasi yang menonjol adalah Ivar Jenner. Pemain yang berposisi sebagai gelandang ini beberapa kali unjuk kemampuan lewat olah bola dan umpan-umpan.

Banyak pencinta sepak bola di Indonesia menyebut dia sebagai Toni Kroos Indonesia. Berkat kemampuan itu Indonesia juga bisa lebih sering mempertahankan ball possession.

Jangan lupakan duet maut di lini belakang, Jordi Amat dan Elkan Baggott. Dengan postur yang tinggi keduanya bisa menjadi tembok yang kuat dalam menahan serangan-serangan lawan.

Racikan taktik dari Shin Tae-Yong bisa membuat Indonesia menjadi kuda hitam di Piala Asia 2023. Harapan untuk Indonesia di Piala Asia 2023 tentu tak perlu muluk-muluk. Lolos dari fase grup merupakan sebuah pencapaian luar biasa.

Minimal permainan Indonesia harus terlihat lebih baik dan menarik untuk ditonton sebagai bukti kombinasi apik pemain lokal dan keturunan.

(Esai ini terbit di Harian Solopos edisi 9 Januari 2024. Penulis adalah wartawan Solopos Media Group)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya