SOLOPOS.COM - Ria Diah Wijayanti. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Working mom atau ibu bekerja sering dikelilingi oleh pandangan-pandangan tidak sedap karena pilihannya untuk tetap bekerja bagi keluarga.

Perdebatan mengenai lebih baik menjadi working mom atau ibu rumah tangga, sepertinya enggak akan ada habisnya. Menurut saya, selama bisa bertanggung jawab terhadap pilihan, semua tidak menjadi masalah.

Promosi Kisah Pangeran Samudra di Balik Tipu-Tipu Ritual Seks Gunung Kemukus

Terutama di lingkungan ibu-ibu sosialita, maupun di lingkungan anak-anak sekolah, perdebatan itu sering saya dengar. Working mom sering dianggap rela meninggalkan tumbuh kembang anak untuk terus dapat bekerja.

Namun, tak perlu ambil pusing dengan komentar beberapa ibu sosialita di lingkungan sekolah anak, saya bersyukur dapat berperan sebagai working mom, istri dan seorang ibu.

Alhamdulilah dan tetap terus bersyukur, tak hentinya syukur Alhamdulilah saya ucapkan, saya seorang istri, ibu dari dua putri cantik yang gemesin dan juga seorang karyawati.

Kedua peran tersebut menurut saya sangat sangat mulia dan banyak diimpikan banyak wanita lainnya. Saat ini saya tinggal bersama ibu saya yang tidak menghendaki dengan ada asisten rumah tangga di rumah kami.

Berbagai cara saya sampaikan ke beliau agar mau menggunakan jasa asisten rumah tangga yang tentunya saya butuh bantuannya di tengah kesibukan saya sebagai working mom yang mengharuskan berangkat pagi pulang malam.

Namun, sekali lagi ibu saya menjawab lebih nyaman semua dikerjakan sendiri. Tentunya saya tidak mau mengecewakan ibu saya, dengan begitu saya harus ekstra dalam mengurusi pekerjaan rumah di samping harus menyelesaikan tugas kantor.

Terkadang merasa lelah karena harus menyelesaikan pekerjaan rumah pada malam hari dan pagi hari sebelum anak-anak berangkat sekolah dan sebelum saya berangkat bekerja. Saya percaya ibu atau wanita memiliki otot kawat balung wesi semua bisa dikerjakan seorang ibu atau wanita.

Ibu sebagai Sumber Cahaya di Dalam Rumah

Menurut saya seorang Ibu adalah sumber cahaya di dalam rumah. Cahaya yang dipancarkan oleh Ibu akan menular secara positif juga kepada anggota keluarga lainnya.

Rumah jadi terasa menyenangkan dan tentunya kesehatan mental seorang ibu dapat memengaruhi kondisi keluarga dan pola asuh kepada anak-anaknya. Bagi working mom, tekanan sosial di lingkungan pekerjaan dan rumah bisa menjadi pemicu stres.

Oleh karena itu, working mom harus dapat menjaga kesehatan mental agar keluarga dan pekerjaan bisa berjalan seimbang.

Oleh karena itu, saya mengamini kalimat ibu adalah sumber cahaya di dalam rumah, maka ibu harus bahagia dulu.

Jika ibu bahagia, maka keluarga akan bahagia. Sayangi diri sendiri cintai diri sendiri otomatis ibu akan sangat lebih mencintai keluarganya. Itulah mengapa penting bagi seorang ibu untuk menjaga kesehatan mentalnya.

Terkadang saya bertanya pada diri saya sendiri, apakah saya sehat dan bahagia saat bekerja? Sebanyak apa pun yang saya berikan untuk pekerjaan, sebaiknya perlu kita ingat bahwa kita bisa menjalankan pekerjaan karena saya mencintai pekerjaan saya dan itu adalah pilihan saya.

Terlebih karena working mom memiliki tanggung jawab yang membutuhkan energi ganda yang lebih besar. Terkadang muncul perasaan cemas, tidak tenang, tertekan, dan gangguan kesehatan (pusing, asam lambung, masuk angin) yang juga berdampak pada ketidakmampuan untuk mengelola peran ganda secara optimal.

Gangguan kesehatan kecil yang berulang dan semakin sering, suasana hati yang buruk, dan emosi yang tak terkendali sering saya rasakan bisa jadi adalah petunjuk tubuh dan psikis bahwa kita memerlukan istirahat sejenak dari rutinitas.

Hal yang saya lakukan untuk membuat menjaga kesehatan dan kebahagiaan ketika merasa terjebak, tidak lagi bahagia dalam pekerjaan dan rutinitas adalah berbagi cerita dengan orang terdekat yaitu suami.

Bagi saya sudah bisa membuat saya lega dan memberikan perasaan tenang, menjalankan hoby yang sudah lama saya tinggalkan seperti menonton film favorit, makan bersama dan bercengkrama dengan keluarga, saya menikmati momen-momen yang merupakan penambah energi positif dengan begitu energi yang sudah mulai surut perlahan kembali terisi.

Salah satu alasan yang sering kali saya gunakan yakni saya mencintai pekerjaan saya dan saya sangat mencintai keluarga saya. Itulah sumber energi positif saya yang sesungguhnya. Kesehatan mental dapat dicapai dengan cara yang sederhana dan sangat dekat dengan kehidupan kita sendiri.

Jangan lupa bersyukur atas peran yang kita miliki. Meski rutininas sangat melelahkan, pasti kita dapat menyelesaikan dan melewatinya.

Jika rasa lelah menghinggapi, ingat ada anak-anak yang telah menunggu di rumah dengan senyum dan tawa mereka. Bersyukur mempunyai pasangan yang pengertian, mendukung pekerjaan dan anak-anak yang memahami bahwa ibunya harus tetap bekerja.

Rasa syukur bahwa kita masih mampu berkontribusi untuk pekerjaan, masyarakat dan keluarga bisa membuat kita lebih bahagia.

Soo..Working Mom, Happy Mom, Happy Family



 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya